Kamis, 24 Januari 2013

Daiki, Make Me Happy



[FF] Daiki…Make me happy

Title     : Daiki…Make me happy
Genre  :: Romance
Rating  : T/PG
Cast    :: Daiki Arioka , Yuna Kimura (OC)
Disclaimer : I just own this story ^^
POV     :: Author
Type    : Oneshoot
Author :: Matsumoto Ai

Sebenernya ini ide udah lamaaaaaa banget!Tapi aku rombak-rombak terus sampe akhirnya jadilah seperti ini :3
Dan lagi, maaf aku bukan pembuat judul yang baik *bungkukinbadan* =_=v
Maaf juga ya kalau ada typo atau gaje…
Aku senang komentar seperti kritik atau saran ^^
Douzo minna-san…


Kereta bawah tanah itu sudah melaju sejak tadi,suara-suara berisik dari anak-anak yang pulang dari sekolah membuat kepala Yuna makin pusing.
        Ponsel yang sedari tadi dipegang nya pun mulai lembab oleh keringat nya,ia tidak yakin…
Setelah beberapa menit Yuna mulai membuka flap ponselnya,menekan beberapa angka dan telepon mulai terhubung

Tuttt..tutt..tutt…

Dada Yuna terasa sesak menunggu telepon terhubung,mata nya mulai panas begitu yakin kalau orang disana tidak akan menjawab telepon Yuna kali ini. 

Telepon yang anda tuju tidak menjawab,silahkan coba lagi nanti

Yuna tertawa pelan,seperti biasa…bukan orang itu yang menjawab tapi operator!

“Apa kau ingin membuat ku berpacaran dengan operator huh?!”,Gumam Yuna frustasi sembari kembali menggenggam erat ponselnya

Harus nya Yuna tahu…
Resiko ini sejak awal…
Resiko berhubungan dengan seorang idola..

                                        -****-
Yuna langsung menghempaskan tubuhnya keatas ranjang. Kemudian kembali dilihatnya ponsel yang tak berdosa…

“Aku…tidak bisa seperti ini terus”

Yuna,sejak smp berteman baik dengan seorang idola. Ya tentu saja saat smp dulu idola itu masih dalam masa trainee dan tak setenar sekarang. Menurut nya saat-saat seperti itu sangat lah asik! Lalu diwaktu perpisahan smp tak disangka idola itu menyatakan perasaannya pada Yuna,tentu saja Yuna langsung menerimanya karena dia juga sudah suka sejak lama.
        Sma mereka satu sekolah lagi,tidak..mereka tidak merencanakan nya itu kebetulan. Bahkan mereka satu kelas. Yah..namanya juga idola sedikit waktu yang dapat digunakan untuk pergi kesekolah pagi hari. Awal nya jarang masuk,lalu keluar dari sekolah dan memilih private school begitulah… 

Rumit memang..Yuna harus berhubungan jarak jauh dan lagi mereka jadi jarang komunikasi karena padat nya jadwal sang idola.

“Daiki Arioka…make a little happiness for me”,Gumam Yuna sembari meringkuk meratapi keadaannya kini

                                                 -****-


Menusuk!ada sesuatu yang mencoba menusuk mata Yuna yang masih terpejam. Dengan enggan Yuna membuka mata,dan tenyata sinar matahari yang mencoba menusuk mata lelahnya.

Kegiatan pertama yang dilakukan Yuna pertama kali saat bangun adalah menge-cek ponsel. Saat membuka flap ponsel ada pemberitahuan satu pesan masuk. Dengan semangat Yuna membuka pesan itu..sayang…bukan dari kekasihnya Daiki melainkan sahabatnya, Miku-chan.

                                                   -****-
“Ohayo gozaimasu”,Sapa Miku sahabat Yuna dengan wajah cerah

“Ohayo, Miku-chan”

“Kau ini…kenapa tak pernah sedikit pun ada matahari cerah dari wajahmu sih?ayolah tersenyuuuuum”

Yuna meringis kesakitan karena Miku mencubit pipinya dengan tenaga yang cukup besar

“Matahari akan datang kalau musim hujan nya berakhir!”

Celetukan Yuna berhasil membuat Miku terdiam. Bingung.

“Kau tidak mau masuk kelas Mi-chan?”

                                                  _****_
                                                   
Siang tadi Yuna terkejut dengan sebuah pesan pendek di ponselnya, ia sampai mencubit pipinya beberapa kali untuk meyakinkan kalau dia sedang tidak bermimpi

From : Daiki-kun <3
Sore nanti kita kencan yuk!Aku tunggu di perpustakaan dekat taman dipusat kota. Jya nee~ Chuu ^^

Jarang sekali Yuna bisa mendapatkan kesempatan seperti ini, sepulang sekolah ia langsung sibuk memilih baju yang cocok dan menyiapkan bagaimana penampilannya nanti.

“Aku sudah selesai”, Gumam Yuna sembari tersenyum dan melihat bayangan diri dicermin memastikan kalau penampilannya sudah sempurna.

                                        _****_
Jantung Yuna berdegup semakin kencang saat kakinya menginjak halaman depan perpustakaan tempat biasa ia dan Daiki bertemu. Perpustakaan ini Daiki yang mengusulkan sebagai tempat pertemuan mereka, karena jarang orang yang datang jadi tak perlu takut ketahuan kalau seorang idola besar ‘Daiki Arioka’ tengah berpacaran.

“Dai-kun”,Gumam Yuna pelan dan mendekati seseorang yang tengah berdiri menyender di pohon yang ada dihalaman depan perpustakaan

“Dai-kun?”, Tanya Yuna ragu karena orang itu memakai topi, kacamata, dan masker

“Ahh kau sudah datang Yu-chan! Aku sangat merindukan mu”

Senyum mengembang bebas begitu Yuna mendengar suara orang yang sangat dicintainya itu, dan langsung melompat kedalam pelukan Daiki

“aku yakin kau juga sangat merindukan ku kan Yu-chan?”,Tanya Daiki tanpa melepas pelukkan nya

Yuna hanya diam dan mengeratkan pelukannya

“Hei..kita tidak bisa hanya berpelukan kau tahu,ayo kita beli icecream yang ada didekat sini!”

Dilepas pelukan itu oleh Yuna, ia menatap kemata Daiki yang dilindungi kacamata berlensa bening

“Un(Iya),Ikou!(Ayo!)”

Selalu seperti ini, cara berpacaran mereka hanya bergandengan tangan ditaman dan makan ice cream. Sebenarnya Yuna agak risih dengan penampilan Daiki yang terlalu tertutup tapi…ia lega masih dapat berkencan disaat jadwal Daiki yang tengah padat-padat nya.

“Dai-kun,kau bisa melebihkan waktu untuk ku?”

Daiki mengerutkan sedikit keningnya

“Gomen ne (maaf ya), aku tidak bisa. Untuk bertemu sekarang saja aku membolos waktu latihan”

Yuna menundukan kepalanya, ia tahu Daiki pasti akan menjawab begitu. Daiki merangkul pundak Yuna dan menatap lurus kemata Yuna

“Aku mencintai mu”

Yuna tersenyum kecil

“Aku juga”

Daiki mencium kening Yuna dengan lembut dan penuh perasaan

“Aku benar-benar mencintai mu Yuna-chan”,Bisik Daiki pasti


                                        _****_
Bibir Yuna bergetar, tabloid ditangannya sedikit basah karena keringat yang keluar dari telapak tangannya.

“Ba-bagaimana ini bisa terjadi?”

Ia tahu, kalau suatu hari ini pasti akan terjadi. Tapi sepertinya kemarin sudah sangat aman, kenapa bisa ketahuan seperti ini?

“Yu-chan, ada apa?”

Yuna menoleh dengan gerakan panik “Eh?ti-tidak ada apa-apa kok Miku!”

“Apa itu?..oh..kau juga melihatnya ya?astagaaa JUMPers pagi ini demo besar-besaran lho di depan gedung Jhonny’s Entertainment”

“A-apa?ke-kenapa?”

Yuna masih saja belum bisa membuat dirinya tenang, jantung nya terus berdetak tak karuan, darahnya memompa jauh lebih cepat dari biasanya.

“Seorang Daiki Arioka, kepergok berpacaran disiang hari dengan gadis yang tak diketahui identitasnya…mereka berpikir gadis itu semacam ya..kau tahu fan yang terus mendekati idola sampai sang idola menjadi miliknya”, Miku mengerutkan kening melihat Yuna yang sedari tadi bersikap tidak wajar

“Mi-miku-chan? Ka-kau ke-kenapa?”

Dengan terbata-bata Yuna mencoba mencari tahu apa maksud dari tatapan penuh arti sahabat dihadapannya itu. Yuna menggigit bibir bawahnya semoga tingkah tidak benar-benar mencurigakan.

“Jangan-jangan…”,Miku maju selangkah mendekati Yuna perlahan

“A-apa?”

“Jangan..jangan…kau…”, Terus begitu,Miku berjalan perlahan mendekati Yuna yang terpojok ketakutan

“Miku!!!!”

Yuna berteriak, saat punggungnya membentur dinding. Sedang Miku sahabatnya terus mendekatinya dengan tatapan penuh arti.

“ahh sudah kuduga”

DEGH! Yuna berdoa semoga Miku tidak berpikir kalau gadis ditabloid itu adalah dirinya

“Kau JUMPer kan?iyakan??ahh..selama ini kenapa kau tidak memberitahu aku?kitakan bisa nonton konser JUMP bersama”

Entah angin sejuk dari mana menerpa tubuh Yuna, senyum kaku pun ditunjukkan Yuna untuk sahabatnya itu. Sahabat yang tak pernah bisa ditebak, terkadang sangat pintar tapi terkadang sangat polos.

“Jadi Yuna-chan…Ichiban(tersayang/idola) mu itu Daiki yah?ahh sayang sekali!Makanya kau suka nya kayak aku saja! Na-ka-ji-ma Yu-to”

                                        -OooOooO-
“Ta-tapi Dai-kun…”

“Yuna! Harus kukatakan berapa kali sih?!Jangan hubungi aku untuk sekarang ini!Aku baik-baik saja, justru kamu yang membuat ini memburuk!!”

“Da-Daiki!!”

Yuna menjatuhkan diri keranjang nya, masih terduduk dengan ponsel menempel ditelinganya. Ia tidak percaya, sama sekali tidak percaya. Bertahun-tahun ia kenal dengan Daiki, dan tak pernah sekalipun Daiki membentaknya…baru sekali..barusan.

“Yuna..doushita no(ada apa?)?”

Yuna melihat ibu nya berdiri diambang pintu kamarnya dengan wajah khawatir

“A..aku..”, Bening hangat mengalir dari mata dan berhenti disudut bibir Yuna

“Yuna-chan…ada apa?katakan pada Okaasan(mama/ibu)”, Ibu Yuna memeluk anaknya dengan sayang, sedang Yuna hanya bisa menangis sesugukkan sembari memeluk pinggang sang ibu

                                        -OooOooO-

Aku tahu ini akan sulit…tapi aku berjanji akan melakukannya dengan baik. Bagaimanapun aku akan menjaga mu, tak akan membuat mu sedih apalagi sampai menangis..kau harus ingat ini Yuna..aku selalu disini, bersama mu…

Ucapan Daiki 3 tahun yang lalu kembali terngiang, tapi kini bukan kebahagiaan dihati Yuna tapi amarah kekecewaan

Prang!!!

Dengan sekali gerakan bingkai foto yang selalu dijaga dengan baik oleh Yuna rusak dan kaca frame-nya pecah berkeping-keping. Bayangan wajah Yuna terpantul di pecahan kaca itu, sedikit penyesalan memang…

“Tak kusangka”, Gumam Yuna getir

“Tak kusangka kau sepengecut itu…tak kusangka…”

Senyum pahit tergantung diwajah sembab Yuna, sembari terus menatap layar televisi. Dibalik layar kaca itu ada wajah orang yang sangat di kenalinya…dengan wajah polos tak berdosa mengatakan kalimat demi kalimat yang menyatat hati Yuna bahkan menembus nya sampai meninggalkan lubang meng-nganga. Sakit.

“Itu memang aku, tapi kalau dikatakan kita berpacaran itu sama sekali tidak benar…”

“Dia hanya teman kecil bagi ku, tak ada hubungan khusus..ya..semacam reuni begitu ha..ha..ha..”

Klik! Sudah dari tadi Yuna menonton tayangan yang sama, walau pun dari chanel yang berbeda. Dan kini ia bisa mematikan televis setelah dua jam. Daiki Arioka bersama pihak managemen melakukan wawancara untuk pertamakali nya untuk meluruskan rumor tentang Daiki yang memiliki kekasih. Tanpa memberitahu Yuna terlebih dahulu, Daiki melakukan semua itu…

“Daiki…mulai sekarang aku bukan siapa-siapa kau lagi! Persis seperti yang kau katakan di depan semua orang!”,

Ujar Yuna dalam hati…untuk yang keseribu kali sejak dua jam yang lalu.

                                        -OooOooO-
Miku terus merengek di kamar Yuna, menarik-narik ujung baju Yuna. Tentu saja kelakuan Miku sangat mengganggu aktifitas Yuna.

“Miku-chan..berhenti! kau tahu kan besok aku harus pergi ke Kyoto?”

“Huweeeee justru karena itu..aku mohon Yunaaa jangan pindah oke?”

Yuna menghela nafas lalu duduk dipinggir kasur bersama Miku

“Aku harus Miku-chan, Otousan(ayah) ku dipindahkan kesana selama dua bulan”

Mendengar itu membuat Miku makin histeris, membuat Yuna makin kebingungan “Hanya dua bulan kan?tak perlu pindaaaaaah!!!”

“Miku-chan, dengar”, Yuna duduk menghadap Miku sembari memegang kedua bahu sahabatnya, persis seperti orang tua yang akan menasehati anak nya yang berusia 5 tahun

“Aku memang hanya dua bulan di Kyoto tapi selanjutnya aku harus pindah ke Korea selatan Miku-chan”

Miku memiringkan sedikit kepalanya “Korea? Kenapa?”

“Karena otousan ku dipindahkan kantornya disana”

Yuna tersenyum, memamerkan barisan giginya yang rapi dan putih “Aku akan menelpon atau setidaknya mengirim e-mail padamu. Aku janji”

“Yang benar?jangan kau ingkari yah?!”

                                              -OooOooO-

“Miku sudah menunggu mu di stasiun Yuna?”, Yuna menoleh lalu mengangguk pelan pada ibunya

“Barusan saja dia mengirim pesan pendek padaku, katanya sudah sampai di stasiun”

Menatap kebalik kaca mobil membuat Yuna agak pusing, perasaan nya masih saja buruk. Padahal dia sudah bertekad sejak kemarin untuk tidak mengabari ini pada Daiki, tapi tadi pagi ia malah mengirim e-mail sebagai tanda perpisahan.

“Yuna…mau sampai kapan ponsel mu didiami seperti itu?”

“Eh?!”

Yuna tersentak, lamunan nya buyar karena baru menyadari kalau ponselnya tengah menari-nari didalam genggaman nya.

“Moshi moshi?”, Seru Yuna pelan setelah menekan tombol ‘angkat’

Ia tahu hati nya sakit saat ini, bahkan bibirnya bergetar. Yuna berharap ia segera membaik, kembali seperti semula

“Apa maksud mu Yu-chan?!Kau kenapa?”

Mendengar bentakan diujung sana membuat Yuna makin sakit, makin membenci orang disana

“Maaf, tadinya aku mau pergi tanpa memberitahumu. Tapi aku terlanjur mengirimnya, maaf telah mengganggu waktu mu!”, Balas Yuna dengan nada tinggi tak sadar kalau ibunya tengah memperhatikannya

“Haruskah kau pergi?memangnya kenapa?”

“Ke-kenapa kau bilang?kau ini bodoh atau apa hah?!cukup Daiki, sejak kau bicara didepan kamera kita sudah tak punya hubungan apa-apa lagi! Aku mengerti kalau kau takut kehilangan fans tapi aku tidak melihat kalau kau takut kehilangan aku!”

“Apa?!Yu-chan bukankah kau bilang kau akan bersabar?sekarang siapa yang salah?!!!”

“DAIKI!!dengar ya, kau pernah berjanji padaku tidak akan membuat ku menangis tapi kau mengingkari nya…aku sudah tidak mau bicara lagi padamu!”

Dengan kencang Yuna menutup flap ponselnya, badannya bergetar. Amarahnya meluap bukan main…

“Kau tak apa Yuna? Siapa Daiki?”

Mata Yuna membulat sempurna, ia lupa kalau ia tak pernah memberitahu soal hubungannya dengan Daiki pada siapapun termasuk ibunya

“Eh..anoo..ng..i-itu..”

“Daiki Arioka? Teman kecilmu?”, Sepertinya ibu Yuna tak mau melepaskan Yuna

“Ha’i (iya)”

                                        -OooOooO-
Bunyi khas stasiun bawah tanah membuat kepala Yuna berdenyut-denyut, orang-orang yang berlalulalang terlihat agak buram.

“Yu-chan?doushita?”

“Eh?Iie Miku-chan…terimakasih ya mau mengantar aku dan okaasan”

“Apasih Yu-chan?kita kan sahabat..ingat yak au harus terus menghubungiku”

Yuna mengangguk “Oke, hey..sepertinya keretaku sudah datang”

“Nah Yuna, jaga dirimu baik-baik ya”

“Jangan menangis Miku, aku akan berkenjung sesekali. Kau juga jaga dirimu ya?”

Setelah berpelukan beberapa saat Yuna tersenyum, lalu mengambil tas tangannya yang ada di bangku tunggu.

“Yu-chan ayo”,Ibu Yuna sudah bersiap masuk kedalam kereta, menunggu Yuna agar segera menyusulnya

“Miku-chan, sayonara”

“Sayonara Yu-chan”

Tinggal beberapa langkah lagi Yuna masuk kedalam kereta, langkah nya terhenti karena ia merasa nama nya dipanggil

“Yuna!!!!”

Benar, memang ada yang memanggilnya. Yuna menengok kekanan dan kekiri tapi tak kunjung menemukannya karena saat itu stasiun tengah sangat ramai

“Yuna…aku mohon jangan pergi dulu!”

“Dai-kun?”

Yuna mengerjap kan mata beberapakali, laki-laki dibalik masker dan tudung jaket itu mirip sekali dengan Daiki.

“Yu-chan… gomen nasai~,hontou ni gomen nasai”

“Dai-kun?kau kah itu?”

Tanpa berkata apa-apa lagi laki-laki itu berjalan mendekati Yuna dan langsung memeluknya. Tak perduli dengan pandangan orang-orang yang lewat

“Eh?Yuna-chan, siapa itu?”

Yuna hanya diam, tak melakukan apa-apa. Ia masih mencoba mencerna apa yang tengah ia alami.

Pelukkan itu merenggang, laki-laki itu melepas tudung jaketnya kemudian melepas maskernya. Benar saja, Daiki.

“Hah?Daiki?!”, Pekik Miku terkejut

“Eh?itu Daiki kan?”

“Iya!Itu Daiki!!Kyaaaa Daiki!!!”

Seruan gadis-gadis yang histeris di stasiun tak membuat Daiki panic. Ia masih tersenyum dengan jarak yang sangat dekat dengan wajah Yuna.

“Da-daiki…kau bisa mendapatkan masalah yang lebih buruk”, Bisik Yuna takut

Daiki menggeleng pelan “Masalah yang lebih buruk adalah saat kau pergi dariku”

Srat~ Yuna tahu pipinya merah sekarang, karena terasa amat panas bahkan dimusim gugur sekarang ini.

Chuu~~

Bibir Daiki mendarat mulus di bibir Yuna, jantung Yuna pun merdegup tak karuan. Ia bahkan tak bisa mendengar apapun kecuali detak jantung nya.

“Yuna Kimura…Daisuki desu”,Teriak Daiki kencang setelah melepas ciumannya

“ahh jadi pacar nya Daiki yang itu ya?”

“Benar, jadi pacar nya Daiki itu?!”

“ahh?i-itu..itu..”, Yuna baru saja mau menjelaskan tentang kejadian barusan tapi Daiki malah merangkulnya dan tersenyum lebar pada gerombolan gadis-gadis disekitar mereka

“Iya, dia pacarku. Namanya Yuna Kimura ^^”

“Daiki?”

“Hehe..Yuna, kereta mu sudah mau berangkat ayo kamu masuk~”

Daiki mendorong pelan punggung Yuna sampai kedalam kereta dan tak lama pintu kereta tertutup. Dari jendela kereta Yuna bisa melihat Daiki sedang mengatakan sesuatu

’aku mencintaimu, jangan lupa hubungi aku ya?’

“ahh..ternyata memang Daiki yang itu ya?”

Pipi Yuna kembali memanas, namun sekarang ia pura-pura bodoh dan duduk disamping ibunya. Duduk menunduk, mengingat kejadian yang tak terduga tadi.

                                        -OooOooO-
“Dai-kun, bagaimana ini? Beritanya sudah tersebar…”

Yuna mengerutkan keningnya sembari terus menggengam ponsel yang menempel di telinga kirinya.

“Memang kenapa? Kenyataan kan kalau kau itu pacarku?”

Yuna membetulkan posisi duduknya mencoba mencari posisi yang nyaman “Tapi Daiki, kalau kau—“

Daiki memotong ucapan Yuna “Sudah lah, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun…yang penting aku tetap pacar mu”

“Seenaknya saja, waktu itu kau bilang aku hanya teman kecil mu. Apa itu? Reuni? Huh!!”

“Jangan marah ya Yu-chan?eh sudah dulu ya?Yabu-kun sudah memanggilku tuh. Dah~ nanti aku telepon lagi”

Setelah Daiki memutus teleponnya Yuna hanya bisa tersenyum, tenyata rasanya lega. Saat orang-orag tahu hubungannya dengan Daiki, Yuna jadi lega…

Drrt..drrrtt…drrt…

“Moshi moshi? Miku-chan aku baru sampai, kau mengkhawatirkan aku ya?”

“YUNA!!!!teganya kau menyembunyikan itu pada ku!!!kenapa kau tidak bilang kalau kau berpacaran dengan Daiki hahh?!”

Yuna tertawa pelan “Gomen, Okaasan saja tidak tahu kok”

“Tapi kan beda Yuna-chaaaan…kau tahu kan aku JUMPer?kalau aku tahu kau pacar Daiki berarti ada kemungkinan aku bisa bertemu dengan Yamada Ryosuke”

“Ih?!kau harusnya menanyakan keadaan ku!malah marah-marah!!”

“Aku tahu kok kamu baik-baik saja, sudah lha..jadi kapan aku bisa ketemu Yamada?”

Yuna menghembuskan nafas dengan berlebihan

“Aku tidak akan mengenalkan kamu dengan JUMP, kau terdengar seperti sahabat yang buruk”

Yuna mendengar Miku agak panic “Bu-bukan begitu Yuna-chan..maaf ya. Tapi..bisakan kamu kenalin aku ke Yamada?kan ada kemungkinan aku pacaran sama dia”

“Apa?hahaha..” Yuna tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu, sedang Miku masih saja mencoba membuat Yuna melakukan permintaan nya.

“Tunggu dulu Miku…dari tadi kau bilang Yamada Ryosuke? Bukannya ichiban mu Nakajima Yuto?”

                                        -Ooo END ooO-
Bagaimana minna-san?
Aneh?absurd?
Maaf ya…lagi susah banget bikin FF yang ngena fell nya =_=v
Thanks for reading boleh di komentar (saran + kritik) tapi kalau enggak mau juga gakpapa
Aku baik kok sama silent Reader XD (wkwk~)

Jya ne~

1 komentar:

Unknown mengatakan...

fotonya cute ._. Dai-chan